Jakarta - Lulus dari jurusan psikologi Universitas Indonesia pada 1992, Ratih Ibrahim mampu mengembangkan diri menjadi seorang psikolog yang kini sudah dikenal banyak kalangan. Dia tidak hanya piawai bicara soal masalah anak, tapi juga percintaan dan pernikahan. Dalam perbicangan dengan wolipop, Ratih berbagai caranya meraih sukses. Menurut psikolog berambut pendek itu, yang paling penting dalam menjalani sebuah pekerjaan adalah memiliki impian, passion dan menjaga sikap. Dan yang juga tak kalah penting adalah memiliki kemauan untuk belajar terus-menerus. Kenapa kemauan belajar ini penting? "Kadang-kadang kita psikolog lantaran kita belajar tentang perilaku manusia lain, perilaku makhluk hidup lain, kita kerap tanpa sengaja membangun aroganitas di dalam diri kita. Bahwa kita yang lebih tahu dari orang lain. Itu adalah attitude yang sangat keliru," jawabnya panjang lebar saat berbincang dengan wolipop di kantornya Jl. Taman Aries, Jakarta Barat, belum lama ini. Ratih mengatakan, jangan pernah merasa sungkan untuk belajar dari siapapun. Oleh karena itulah dalam proses belajar ini setiap individu harus memiliki kerendahan hati yang besar. "Jadi semakin besar kamu, harus semakin rendah hati, karena kamu melayani. Itu yang saja ajarkan kepada junior-junior," katanya. Ratih sendiri selalu memiliki keinginan belajar yang besar. Dia bercita-cita meraih gelar doktor setelah meraih gelar Magister Manajemen untuk bidang Pemasaran dari Prasetya Mulya Business School, Jakarta. "Cita-cita itu sudah dari 15 tahun yang lalu, dananya tetap aja ke mana-mana. Akhirnya nggak jadi-jadi. Tetapi yang namanya belajar itu kan bisa dari mana-mana, dari buku, workshop, literatur dan segala macam," ujarnya lagi. Dalam menjalani pekerjaannya Ratih tidak hanya berhenti belajar. Dia pun mau mengajar, berbagi ilmu yang dimilikinya dengan psikolog-psikolog muda atau yang masih menjadi calon psikolog. Ibu dua anak itu mengaku dengan senang hati datang jika diundang datang ke universitas-universitas untuk berbagi cerita mengenai kesuksesannya. Ratih tidak hanya senang berbagi cerita di forum terbuka. Jika Anda kebetulan penyuka situs jejaring sosial, psikolog satu ini cukup eksis di sana. Direktur PT Personal Growth itu kerap memberikan konsultasi pada para followernya yang kebanyakan bertanya mengenai cara mendidik dan mengasuh anak. Ratih mengaku dia awalnya tidak pernah terpikir menggunakan sosial media untuk membantu orang lain mengatasi masalahnya. "Awalnya saya memakai sosial media only for fun, sama seperti yang lain. Kemudian saya paham, ini adalah media yang sangat efektif untuk menyentuh orang-orang di berbagai segmen," kata psikolog yang memiliki 8.756 followers itu. (eny/eny) Browser anda tidak mendukung iFrame |