Menakjubkan, berikut ini adalah rumah-rumah dengan bahan dasar container bekas
Rumah Multikontainer
Rumah ini terletak di Pantai Redondo, California. Rumah ini didesain dari 8 kontainer berbagai ukuran yang didesain oleh biro arsitek DeMaria Design and Logical Homes pada 2006. Satu kontainer bahkan berfungsi sebagai kolam renang.
Rumah ini diklaim kuat, bebas rayap, tahan api dan 70 persen konstruksinya mengurangi limbah. Tak heran rumah ini mencuri perhatian pers dan mendapatkan penghargaan arsitektural.
Selain membuat proyek rumah mewah ini, biro arsitek ini juga mengembangkan rumah kontainer yang lebih terjangkau untuk perumahan keluarga.
The Ecopod
The Ecopod, julukan rumah mungil 1 kontainer ini di, dibangun sangat ramah lingkungan dan bisa dipindah-pindahkan di Toronto, Kanada. Pintu-pintu kontainer tetap dipertahankan, sementara dalamnya ada pintu kaca.
Ada panel surya untuk memenuhi tenaga rumah itu yang bila dibuka bisa menjadi teras. Sistem insulasi kontainer ini berbasis kedelai dan lantainya terbuat dari karet daur ulang.
Rumah ini sebenarnya tidak digunakan untuk kediaman tetap, tapi hanya digunakan untuk rumah rekreasi yang digunakan pada akhir pekan saja.
Modular Dwelling Unit
Ini juga rumah kontainer tunggal, yang dijuluki Modular Dwelling Unit (MDU) yang dibuat oleh rumah desain arsitektur LOT-EK di New York, Amerika Serikat. Kendati menggunakan hanya 1 kontainer, namun rumah ini menghindari kesan panjang dan sempit.
Rumah kontainer tunggal ini, diperpanjang dari 12 meter panjang dan 2 meter lebar intinya. LOT-EK melebarkan kontainer dengan memotong beberapa sisi samping kontainer hingga bisa didorong keluar dengan fleksibel membentuk kamar, ruang kerja atau ruang lainnya. Dari luar, sisi yang didorong ini ada bahan fleksibel seperti akordeon yang bisa ditarik-ulur.
Bila ingin bepergian, bagian-bagian yang menyembul ini bisa didorong kembali ke dalam dan siap ditarik bila dipasangkan dengan kepala truk. Bagian interior, perlengkapan dan perabot rumah ini dibuat dari kayu lapis dan plastik yang dibalut kayu lapis.
Awalnya MDU ini diperuntukkan bagi mereka yang secara konstan melakukan perjalanan keliling dunia untuk jangka panjang. Namun rumah ini juga bisa dikonfigurasi untuk tempat tinggal permanen.
Rumah Pekerja Konstruksi LiNX
4 Kontainer yang disusun bertingkat ini didesain oleh desainer industri yang berasal dari Dublin, Richard Barnwall. Rumah kontainer yang dijuluki LiNX ini aslinya diperuntukkan bagi pekerja konstruksi.
Namun melihat interiornya yang mudah diadaptasi dan dimodifikasi, rumah ini dengan mudah bisa digunakan sebagai rumah temporer bahkan permanen.
Asrama Mahasiswa 1.000 Kontainer
1.000 Kontainer ini ditumpuk-tumpuk untuk proyek asrama mahasiswa di Keetwonen, Amsterdam, Belanda. 1 Kontainer untuk 1 kamar asrama, membuatnya menjadi kota kontainer terbesar di dunia.
Asrama ini diluncurkan oleh pengembang Tempo Housing pada tahun 2006. Asrama ini dilengkapi atap yang menampung dan mengolah air hujan, juga teknologi yang bisa mengatur panas. Asrama ini juga dipenuhi segala fasilitas yang diperlukan mahasiswa.
Proyek ini berhasil mencuri banyak perhatian dari internasional dan penghargaan di bidang arsitektur. Seharusnya, proyek ini direlokasi 5 tahun setelah dibangun, namun karena kesuksesannya, ditunda relokasinya hingga 2016.
Kota Kontainer
Komplek perkantoran dari kontainer ini dikembangkan pengembang Urban Space Management di London Docklands pada 2001. Permintaan akan kantor buatan rumahan yang terdiri dari 80 persen bahan daur ulang ini membuat pengembang mendirikan 1 kompleks kota kontainer lagi di sebelahnya pada tahun 2002.
Arsitek Nicholas Lacey dan mitranya Buro Happold tidak menggunakan 1 kontainer menjadi 1 ruangan unit kantor, tetapi memotong-motong bagiannya, kemudian menempelkan komponen lain untuk menciptakan ruang kerja atau hunian yang kreatif.
FACEBOOK COMMENT